Era Suku Bunga Tinggi Diprediksi Menekan Indeks Saham Sektor Teknologi, Properti, Otomotif
Thursday, April 18, 2024       14:45 WIB

Ipotnews - Era suku bunga tinggi yang lebih lama baik dari bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve maupun Bank Indonesia akan menjadi sentimen negatif yang menekan indeks saham sektor teknologi, otomotif dan properti.
Value Investor, Rivan Kurniawan mengatakan indeks saham sektor teknologi menjadi salah satu yang dirugikan apabila era suku bunga tinggi memang ternyata harus berlangsung lebih lama lagi. "Sektor yg dirugikan di antaranya adalah sektor teknologi, di mana valuasi sektor teknologi akan terlihat lebih mahal di era suku bunga tinggi," kata Rivan saat dihubungi Ipotnews, Kamis (18/4).
Selain itu, saham sektor otomotif dan saham sektor properti juga harus bersabar lebih lama. "Pada era suku bunga tinggi yang lebih lama, kondisi ini bisa menekan keinginan masyarakat untuk membeli otomotif atau hunian baru," pungkas Rivan.
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu hingga hari ini pukul 14.29 WIB, indeks sektor teknologi melemah 1.129,7 poin atau 34,17% secara year to date menjadi 3.305.
Kemudian indeks sektor properti melemah 91,3 poin atau 14,66% secara YtD menjadi 6.222. Terakhir, indeks sektor consumer cyclical termasuk otomotif di dalamnya melemah 30,1 poin atau 3,81% menjadi 791.
Sebelumnya Ketua the Fed Jerome Powell mengisyaratkan para pengambil kebijakan akan menunggu lebih lama dari perkiraan sebelumnya untuk memangkas suku bunga menyusul serangkaian angka inflasi yang sangat tinggi.
Powell menunjuk pada kurangnya kemajuan tambahan yang dicapai mengenai inflasi setelah penurunan cepat yang terlihat pada akhir tahun lalu. Dia juga mencatat bahwa kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak waktu bagi para pejabat untuk mendapatkan keyakinan yang diperlukan bahwa inflasi AS mengarah ke sasaran The Fed sebesar 2% sebelum penurunan yang lebih rendah dalam biaya pinjaman.
Jika tekanan inflasi terus berlanjut, Powel menjelaskan The Fed dapat mempertahankan suku bunga tetap stabil "selama diperlukan." "Data terbaru jelas tidak memberi kita kepercayaan diri yang lebih besar dan justru menunjukkan bahwa kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari perkiraan untuk mencapai kepercayaan tersebut," kata Powell pada hari Selasa (16/4) dalam diskusi panel bersama Gubernur Bank of Canada Tiff Macklem di Wilson Center di Washington, mengutip Bloomberg.(Adhitya)

Sumber : admin

berita terbaru
Wednesday, May 01, 2024 - 17:24 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of LAJU
Wednesday, May 01, 2024 - 17:12 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MLIA
Wednesday, May 01, 2024 - 17:07 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MKTR
Wednesday, May 01, 2024 - 17:03 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MGRO
Wednesday, May 01, 2024 - 16:59 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of META
Wednesday, May 01, 2024 - 16:55 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of RUIS
Wednesday, May 01, 2024 - 16:52 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of RODA
Wednesday, May 01, 2024 - 16:49 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PRIM
Wednesday, May 01, 2024 - 16:46 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of GOOD
Wednesday, May 01, 2024 - 16:40 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KETR